Setiap tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia. Hari Osteoporosis ini mengingatkan agar kita memperhatikan kesehatan tulang, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Osteoporosis biasanya dialami orang yang telah lanjut usia. Namun, pada kenyataannya, osteoporosis juga dapat menyerang usia menengah.
Beberapa gejala yang bisa ditimbulkan oleh osteoporosis ini antara lain rasa nyeri dan sakit pada punggung penderita. Tulang yang rapuh dan keropos bisa menimbulkan cedera saat sedang melakukan berbagai macam aktivitas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, dari sekitar 200 juta penderita osteoporosis di atas usia 50 tahun, 32,8 persen di antaranya adalah wanita dan 28,3 persen sisanya adalah pria. Dari data tersebut terlihat bahwa osteoporosis lebih banyak diderita wanita. Hal ini disebabkan struktur tulang dan kadar hormon estrogen yang berkurang ketika wanita memasuki masa menopause, hamil, dan menyusui.
Mengingat osteoporosis tidak saja diderita para lansia, maka kita harus menjaga kesehatan tulang. Beberapa cara sederhana agar tidak terserang osteoporosis adalah:
Asupan Kalsium
Sudah bukan rahasia lagi bahwa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium tinggi dapat menjaga kesehatan tulang. Selain makanan dan minuman yang mengandung kalsium, dianjurkan juga mengonsumsi vitamin yang mengandung kalsium, terutama pada wanita diatasi 40 tahun dan usia menoupose yang sangat membutuhkan suplemen kalsium. Makanan yang mengandung kalsium tinggi contohnya adalah ikan, kacang-kacangan, dan sayuran.
Konsumsi Vitamin K
Vitamin K termasuk golongan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini banyak terdapat pada berbagai bahan makanan, misalnya bayam, brokoli, kacang kedelai, telur, daging, stroberi, sereal, dan minyak sayur. Vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang, serta menurunkan risiko osteoporosis.
Olahraga
Pada dasarnya, olahraga untuk mencegah osteoporosis dibagi dalam dua bagian, yaitu olahraga yang bersifat weight-bearing dan melatih kekuatan otot. Termasuk dalam weight-bearing adalah tenis, naik tangga, jogging diselingi jalan kaki, dan olahraga yang mencakup gerakan melompat (voli, basket, loncat tali). Untuk para manula, lakukan olahraga taichi dan jalan santai.
Kurangi Minuman Beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebih terbukti bisa meningkatkan risiko osteoporosis karena dapat mengganggu sistim pencernaan dalam menyerap kalsium. Alkohol dapat memengaruhi kerja pankreas dan hati sehingga berdampak pada kadar kalsium dan vitamin D di dalam tubuh dan pada gilirannya memengaruhi kepadatan tulang.
Meningkatkan Asupan Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari yang akan diproses oleh tubuh. Selain itu, vitamin D juga terdapat pada berbagai makanan, seperti ikan tuna dan salmon, susu, jus jeruk, susu kedelai, sereal, hati sapi, keju, dan kuning telur.
Kurangi Merokok
Merokok dapat mempercepat pengeroposan tulang. Rokok menghasilkan radikal bebas yang merupakan senyawa berbahaya penyebab berbagai penyakit. Radikal bebas ini dapat membunuh komponen sel yang seharusnya membentuk tulang yang sehat. Merokok juga dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat melemahkan kerja tulang.
Demikian enam cara sederhana mencegah osteoporosis. Selain yang disebutkan di atas, penting juga untuk mengurangi konsumsi garam yang dapat mengakibatkan berkurangnya kalsium dalam tubuh. Peliharalah kesehatan tulang agar kelak tua nanti masih bisa bercanda, bermain dan menggendong cucu. Semoga bermanfaat.