
14 Maret 2025 1:07 pm
Jenis Gigitan Ular: Berbisa vs. Tidak Berbisa
Menurut Dr. Leslie Boyer, seorang ahli toksikologi dari University of Arizona, gigitan ular bisa dikategorikan menjadi dua:
- Gigitan ular berbisa – Ular seperti kobra, viper, dan ular derik memiliki racun yang dapat merusak jaringan tubuh, mengganggu pernapasan, atau menyebabkan pendarahan hebat.
- Gigitan ular tidak berbisa – Meski tidak mengandung racun, tetap bisa menyebabkan infeksi atau luka serius jika tidak ditangani dengan baik.
Tanda dan Gejala Gigitan Ular Berbisa
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut beberapa gejala yang mungkin muncul setelah tergigit ular berbisa:
- Rasa sakit hebat dan pembengkakan di sekitar gigitan
- Warna kulit berubah menjadi kebiruan atau keunguan
- Mual, muntah, atau pusing
- Sesak napas dan jantung berdebar
- Pendarahan yang sulit berhenti
- Kehilangan kesadaran (pada kasus parah)
Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular
Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan para ahli medis:
1. Tetap Tenang dan Hindari Gerakan Berlebihan
- Jangan panik! Kepanikan bisa meningkatkan detak jantung dan mempercepat penyebaran racun ke seluruh tubuh.
- Tenangkan korban dan pastikan ia tetap diam sebisa mungkin.
2. Posisikan Korban dengan Benar
- Jika gigitan terjadi di tangan atau kaki, posisikan bagian tubuh tersebut lebih rendah dari jantung untuk memperlambat penyebaran racun.
- Jangan mengangkat area gigitan lebih tinggi dari jantung karena bisa mempercepat aliran racun dalam darah.
3. Jangan Mengisap atau Mengeluarkan Racun
- Metode mengisap racun dengan mulut atau menyayat luka sudah tidak direkomendasikan oleh ahli medis karena bisa menyebabkan infeksi dan tidak efektif.
- Jangan gunakan tourniquet (ikat ketat) karena bisa menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.
4. Bersihkan Luka dengan Lembut
- Cuci area gigitan dengan air bersih dan sabun ringan.
- Jangan gunakan alkohol atau zat kimia lain yang bisa memperburuk iritasi.
5. Jangan Beri Minuman Berkafein atau Alkohol
- Kafein dan alkohol dapat mempercepat detak jantung dan memperburuk penyebaran racun.
- Lebih baik beri air putih dalam jumlah sedikit jika korban haus.
6. Catat Ciri-Ciri Ular yang Menggigit
- Jika memungkinkan, perhatikan warna, pola, dan bentuk kepala ular tanpa mendekatinya lagi.
- Jangan mencoba menangkap atau membunuh ular karena bisa berisiko tergigit lagi.
- Jika memungkinkan, ambil foto dari jarak aman untuk membantu dokter mengidentifikasi jenis ular.
7. Segera Cari Pertolongan Medis
- Hubungi layanan darurat atau segera bawa korban ke rumah sakit.
- Informasikan kepada petugas medis waktu kejadian dan gejala yang dialami korban.
- Beberapa rumah sakit memiliki antivenom (penawar racun ular) yang dapat diberikan sesuai jenis ular yang menggigit.
Mitos yang Harus Dihindari dalam Pertolongan Pertama Gigitan Ular
Beberapa kesalahan umum dalam menangani gigitan ular yang perlu dihindari: ❌
Mengikat area gigitan dengan ketat – Bisa menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah. ❌
Mengoleskan es pada luka – Justru mempercepat penyebaran racun dalam tubuh. ❌
Menyedot racun dengan mulut – Bisa menyebabkan infeksi atau penyebaran racun ke penolong. ❌
Memberi obat tanpa instruksi dokter – Bisa memperburuk kondisi korban.
Kesimpulan
Gigitan ular memang menakutkan, tetapi dengan pertolongan pertama yang benar, risiko komplikasi bisa dikurangi. Yang terpenting adalah tetap tenang, menghindari gerakan berlebihan, dan segera mencari bantuan medis. Menurut para ahli, penanganan yang cepat dan tepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah efek racun semakin parah. Jadi, selalu waspada dan siap menghadapi situasi darurat ini dengan bijak!