Blitar - Dinkes Kabupaten Blitar mencatat ada dua balita terpapar HIV/AIDS selama Januari - November 2022. Dua balita itu diduga terpapar dari sang ibu yang juga penderita HIV/AIDS.
Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar sendiri mencapai 109 penderita. 8 Orang di antaranya meninggal akibat HIV/AIDS.
"Berdasarkan data kami untuk kasus HIV/AIDS pada balita, atau anak usia 0-5 tahun ada dua kasus. 1 kasus meninggal. Kemungkinan tertular dari ibunya," ujar Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi.
Kasus HIV/AIDS pada anak ditemukan akibat ibu yang juga penderita HIV/AIDS. Terlebih, dari 109 kasus di Kabupaten Blitar, 25 penderitanya merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT).
Eko menyebutkan ada dua anak usia 11-18 tahun yang juga terpapar HIV/AIDS. Sedangkan untuk anak usia 6-10 tahun nihil temuan.
King Pandanus
"Kebanyakan usia produktif, usia 19-34 tahun itu ada 42 kasus. Kemudian usia 35-44 tahun ada 36 kasus, dan usia diatas 45 tahun ada 27 kasus penderita HIV/AIDS," terangnya.
Menurut Eko, meski jumlah IRT yang menderita HIV/AIDS cukup banyak, namun penderita HIV/AIDS didominasi laki-laki, yakni 65 kasus. Hal ini tidak menutup kemungkinan para IRT terpapar HIV/AIDS dari sang suami. Kemudian berlanjut ke anak - anak.
"Penularan HIV/AIDS ini kan termasuk juga melalui hubungan seksual. Jadi bisa saja tertular dari pasangannya," imbuhnya.
Eko menegaskan pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat. Termasuk mencegah penularan HIV/AIDS. Kemudian sosialisasi terkait sex education juga digalakkan pada anak usia produktif.
"Sex education bukan hal yang tabu, itu perlu untuk mencegah penyakit seperti HIV/AIDS ini. Mari jauhi penyakitnya, bukan orangnya," pungkas Eko.
