
24 Juni 2025 9:55 am
Mengapa Self-Love Lebih Penting dari Sekedar Makeup?
Teknologi memiliki pengaruh yang tinggi terhadap perkembangan manusia, khususnya Sosial Media. Dalam sosial media, pandangan lama terhadap sesuatu bisa berubah sewaktu-waktu. Standar kecantikan salah satu pandangan yang terdampak dari sosial media ataupun teknologi. Sebelumnya, kecantikan merupakan moral atau etika baik dari perempuan atau manusia, semakin bermoral perempuan semakin cantik pula dia. Namun seiring berjalannya waktu, pemaknaan kecantikan berubah menjadi perubahan fisik yang berusaha diidealkan (seperti wajah, postur tubuh, model rambut, dan lain-lain) oleh industri kecantikan melalui sosial media. Sehingga kaum perempuan yang paling terdampak demikian harus mengikuti arus tersebut. Merekapun sampai lupa mencintai diri sendiri (self-love) karena terfokus dengan definisi mayoritas tentang kecantikan. Akhirnya, perbaikan diri (moral) berubah menjadi perbaikan badan (fisik belaka). Jika diteruskan, perlahan hal ini akan menyakititi diri sendiri.
Di era sekarang, Makeup sudah menjadi kebutuhan bagi perempuan dan itu tidaklah salah jika perempuan memakai make-up. Standar pemakaian make-up pun dipengaruhi oleh lingkungan, baik pertemanan, sosial media, keluarga dan lain-lain. Tak jarang, sekarang kita melihat antara perempuan satu dengan perempuan yang lain menggunakan make up yang berbeda, satunya pakai produk A satunya lagi pakai produk B.
Keberagaman pemakaian make up adalah hal yang wajar. Kita pun tidak bisa memaksa seseorang memakai makeup sesuai dengan kemauan kita kecuali alasan tertentu. Make up memang membuat wajah terlihat semakin cantik, tapi belum tentu membuat seseoarang menjadi lebih tenang. Apa yang seseorang pakai adalah representasi apa yang membuat mereka nyaman.
Kenyamanan akan timbul jika kita sudah selesai dengan diri sendiri, nyaman dengan apa yang kita lakukan tanpa memikirkan terlebih dahulu satupun pihak diluar kita. Untuk bisa nyaman,kita perlu melakukan Self-Love atau mencintai diri kita apapun yang kita miliki baik kekurangan maupun kelebihan secara utuh.
Mencintai diri sendiri (self-love) merupakan bentuk penyeimbangan terhadap standar kecantikan yang ada. Disisi lain juga menjadi pondasi diri terhdapa arus standar kecantikan yang bisa berubah sewaktu-waktu. Kembali kepada penciptaan, tidak mungkin Sang Pencipta menciptakan ciptaan yang beragam hanya untuk mempermasalahkan keindahan ciptaan tapi memberikan pesan tersirat jika keberagaman itu indah, apapun itu selama tidak melanggar larangan dari sang pencipta.