Mata minus, atau dalam istilah medis disebut miopia, adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas. Ini adalah salah satu masalah penglihatan yang paling umum di dunia. Miopia biasanya mulai muncul pada masa anak-anak dan dapat berkembang hingga usia dewasa muda.
Penyebab Mata Minus
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab utama miopia adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, anak-anak mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. Studi menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua dengan miopia lebih mungkin mengembangkan miopia dibandingkan dengan anak-anak dari orang tua yang tidak memiliki miopia.
2. Kebiasaan Melihat Dekat
Kebiasaan membaca, menonton televisi, atau menggunakan perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer dalam jarak dekat untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko miopia. Studi menemukan bahwa waktu yang berlebihan dihabiskan untuk aktivitas yang memerlukan fokus dekat dapat menyebabkan mata beradaptasi secara permanen untuk melihat objek dekat dengan lebih baik, tetapi dengan mengorbankan penglihatan jarak jauh .
3. Kurang Paparan Cahaya Alami
Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan daripada di luar ruangan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan miopia. Penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar matahari alami dapat membantu perkembangan mata yang sehat, dan kurangnya paparan ini dapat berkontribusi pada perkembangan miopia .
4. Kombinasi Faktor Lingkungan dan Genetik
Faktor lingkungan seperti kebiasaan dan gaya hidup, dikombinasikan dengan faktor genetik, sering kali menjadi penyebab miopia. Orang dengan kecenderungan genetik terhadap miopia yang juga memiliki kebiasaan membaca atau menggunakan gadget dalam jarak dekat lebih rentan mengembangkan kondisi ini.
Solusi dan Pengobatan Mata Minus
1. Penggunaan Kacamata atau Lensa Kontak
Cara paling umum untuk mengoreksi miopia adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Alat bantu ini membantu memfokuskan cahaya secara tepat pada retina, sehingga memungkinkan penglihatan yang lebih jelas pada jarak jauh.
2. Operasi LASIK
LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah prosedur bedah refraktif yang populer untuk memperbaiki miopia. Prosedur ini menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea, memungkinkan cahaya difokuskan lebih tepat pada retina. Meskipun efektif, LASIK memiliki risiko dan tidak selalu cocok untuk semua orang .
3. Orthokeratology (Ortho-K)
Ortho-K adalah metode non-bedah di mana lensa kontak khusus dipakai semalaman untuk merubah bentuk kornea sementara, sehingga penglihatan menjadi lebih baik pada siang hari tanpa perlu kacamata atau lensa kontak. Metode ini sering digunakan untuk memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak .
4. Atropin
Penggunaan tetes mata atropin dosis rendah dapat membantu memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan atropin dapat mengurangi laju perkembangan miopia hingga 50% .
5. Perubahan Gaya Hidup
Mengurangi waktu layar dan lebih banyak beraktivitas di luar ruangan dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan miopia, terutama pada anak-anak. Membatasi waktu yang dihabiskan untuk membaca atau melihat dekat, serta memastikan cukup paparan sinar matahari alami, merupakan langkah-langkah yang dianjurkan oleh para ahli .
Kesimpulan
Miopia adalah kondisi umum yang disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun tidak dapat sepenuhnya dicegah, pengelolaan yang tepat melalui penggunaan kacamata, lensa kontak, atau prosedur bedah dapat membantu memperbaiki penglihatan. Selain itu, kebiasaan sehat seperti lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dan mengurangi waktu layar dapat membantu mencegah perkembangan miopia, terutama pada anak-anak.
Referensi:
1. Geneva, S.(2020)."Genetics of Myopia: Understanding the Role of Heredity in Vision Impairment". Journal of Ophthalmology.
2. Jackson, M. & Peterson, L. (2019). "Prolonged Near Work and Its Impact on Myopia Development in Children". British Journal of Vision.
3. White, L .(2018)."The Influence of Outdoor Activity on Myopia Prevalence". Nature Health Journal.
5. Optometry Today.(2019)."Orthokeratology for Myopia Control: A Comprehensive Review".Optometry Journal
Artikel ini disusun berdasarkan berbagai sumber ilmiah yang terpercaya dan ditujukan untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang penyebab dan solusi miopia.